Sabtu, 07 Januari 2017

Menghitung Anggaran untuk Ban Truk.

   Cerita ini berdasarkan pengalaman pribadi saja tidak mengacu pada teori-teori khusus. Bukan juga kopi paste jadi real pengalaman pribadi buat berbagi pengalaman usaha. Kalau cocok bisa dipergunan sebagai acuan kalau tidak cocok tidak usah dipakai, atau cari titik yang positifnya aja dijalankan yang menurut saudara sekalian cocok, baik dan benar.
Saya menggunakan armada truk jenis truk tronton model bak long sasis dengan diameter bak sekitar 22 meter kubik, dengan panjang bak 6.30 meter lebar bak 2.30 meter kemudian tinggi bak mencapai 150 meter sehingga didapat isi muatan 22 m3, ada tidak ya 22 meter kubik ... ah.. anggaplah segitu ya..he.he.. namanya juga usaha kurang dikit wajar ya.. Tapi ini benar loh buat pengalaman pengusaha truk ya bahwa ukuran bak yang ada muatan material berbeda karena tekanan dari material itu sendiri bak menjadi mekar. 







   Oke saya lanjutkan. Jadi  perputaran ekonomi dalam usaha tranportasi truk khususnya roda atau ban menjadi masalah utama dalam menjalaninya. Usaha diangkutan menggunakan truk sudah barang tentu faktor ban sangat mendukung dalam mengantar material ke tempat pelanggan. Masalah pada ban waktu perjalan bisa bikin stress, sudah deg-degan jantung apabila mendengar telfon berbunyi waktu malam hari yang ternyata waktu dilihat di telfon panggilan tak terjawab dari sopir. Biasanya hambatan para supir tentang masalah ban itu waktu malam hari dianggap sepele / gampang  tapi juga ditakuti , bagaimana tidak kalau cuma kempes bisa ditambal atau tambah angin saja  ringan dong cuma buka baut roda saja yang juga ngeri-ngeri sedap, keras dibukanya dan kadangkala dol drat mur bautnya. Posisi truk yang terlalu ketengah jalan dan mengganggu arus lalu lintas dikarenakan besarnya truk itu sendiri Tetapi  yang paling ditakuti kalau kondisi ban pecah. Harus mengeluarkan kocek sebesar 3.5 juta rupiah untuk membeli ban kalau satu lah kalau dua ya kali dua. 

Bisa dapat hukuman buat sopir berupa penggantian ban di bebankan ke sopir tergantung peraturan dari tiap-tiap pemilik truk ya bisa berlainan aturannya. Beban penggantian sopir untuk satu ban yang harganya mencapai 3.5 juta rupiah itu tergantung banyaknya ritasi truk. Saya menggunakan rumusan ban dengan asumsi pemakaian ban dari baru harus mencapai minimal 150 rit. Jadi kalau harga ban 3.5 jt dibagi 150 rit menjadi 23 ribu rupiah saya bulatkan menjadi 25 rb rupiah, kemudian ban truk pecah tidak bisa digunakan lagi dan harus ganti baru sedangkan umur pakai ban baru 50 rit cara menghitung beban kerugian ban adalah 25 ribu rupiah dkalikan  masa ritasi yang sudah berjalan yaitu 50 rit menjadi 1.25 juta dikurangi harga ban 3.5 juta berarti beban kerugian persatu ban adalah 2.25 jt. Beban tersebut bisa dicicil peritasi sebesar 25 rb rupiah tergantung kebjaksanaan pemilik truk. Apabila ban truk sudah melampaui 150 rit itu menjadi hak supir apabiala ban masih dalam keadaan masih bisa dipakai lagi, bisa buat cadangan apabila ada ban yang pecah. Ban truk tronton berjumlah 10 ban.

   Demikian pengalaman masalah cara menghitung anggaran untuk ban saya berikan semoga bisa bermanfaat dan berguna buat saudara sekalian yang membutuhkan informasi ini. Terima kasih.

2 komentar:

  1. Masukan bos,ban dihitung bukan berdasarkan ritase tapi berdasar tebal tread/tinggi kembang, jadi dapat dihitung berdasar CPK (Cost/km) jadi 1 mm berjalan berapa km.
    Dan biaya didapat dari = harga ban : total km pakai.
    Gitu sye bos..

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus

Komentar Anda untuk kemajuan kami. Terima Kasih.